BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejak awal abad 18, tenaga uap telah diterapkan pada
berbagai penggunaan praktis. Sejak akhir abad 18, Tenaga uap telah diterapkan
berbagai pada penggunaan praktis. Pada awalnya diterapkan untuk reciprocating
pompa, tetapi dari mesin pemutaran 1780 (yaitu yang gerakan reciprocating
mengkonversi menjadi gerak rotasi) mulai muncul, mengemudi mesin pabrik. Pada awalnya
diterapkan untuk reciprocating Pompa, tetapi Dari mesin Pemutaran 1.780 (yaitu
mengubah Gerak bolak timbal balik Yang menjadi Gerakan berputar) Mulai muncul,
mengemudi mesin pabrik. Pada pergantian abad ke-19, transportasi bertenaga uap
pada kedua laut dan darat mulai membuat penampilannya menjadi semakin dominan
sebagai abad berlangsung. Pada pergantian abad ke-19, Transportasi bertenaga uap
pada kedua laut dan darat Mulai Membuat penampilannya menjadi semakin dominan
sebagai abad berlangsung.
Uap mesin dapat dikatakan telah menjadi kekuatan yang
bergerak di belakang Revolusi Industri dan melihat penggunaan komersial luas
mengemudi mesin di pabrik-pabrik dan pabrik, powering stasiun pompa dan
peralatan transportasi, seperti lokomotif kereta api, kapal dan kendaraan
jalan. Uap mesin dapat dikatakan telah menjadi kekuatan yang bergerak di belakang
revolusi industri dan penggunaan melihat mesin di pabrik-pabrik, powering
stasiun pompa transportasi dan peralatan, pembongkaran lokomotif kereta api,
dan jalan kendaraan kapal. Penggunaan mereka dalam pertanian menyebabkan
peningkatan lahan yang tersedia untuk budidaya.
Sangat mesin daya rendah digunakan untuk model kekuasaan
dan aplikasi khusus seperti jam uap. Sangat perlengkapan mesin daya rendah
untuk model kekuasaan dan aplikasi khusus pembongkaran uap.
Kehadiran beberapa tahap antara sumber panas dan
pemberian kuasa berarti bahwa berada di dekat yang diperoleh dari mesin
pembakaran internal, terutama ini telah membuat pesawat uap sangat jarang
terjadi. kehadiran beberapa tahap antara sumber panas dan pemberian kuasa
berarti bahwa besar besaran selalu senang untuk mendapatkan tenaga berada di dekat
yang diperoleh dari mesin pembakaran internal, terutama telah membuat pesawat uap.
Sangat jarang terjadi, pertimbangan serupa berarti bahwa untuk kecil dan
menengah aplikasi uap sebagian besar telah digantikan oleh mesin pembakaran
internal atau motor listrik, yang telah memberikan mesin uap gambar keluar. Pertimbangan
serupa berarti bahwa untuk kecil dan menengah uap sebagian telah digantikan
besar aplikasi dibuat mesin pembakaran internal atau motor listrik, yang
memberikan sebuah keluar mesin gambar telah uap. Namun
penting untuk diingat bahwa daya yang disediakan ke jaringan listrik didominasi
dihasilkan menggunakan tanaman turbin uap, sehingga secara tidak langsung
industri dunia masih tergantung pada tenaga uap. Namun parts untuk diingat
bahwa daya yang dipasok ke jaringan listrik didominasi dihasilkan menggunakan uap
tanaman turbin, sehingga secara regular tidak langsung dunia industri masih
tergantung uap pada tenaga. Keprihatinan terbaru tentang sumber bahan bakar dan
pencemaran telah memicu minat baru dalam uap baik sebagai komponen proses kogenerasi
dan sebagai penggerak. Keprihatinan terbaru tentang sumber bahan bakar dan
pencemaran minat telah memicu keadaan baru uap baik sebagai kogenerasi komponen
proses dan sebagai penggerak utama. Hal ini menjadi dikenal sebagai gerakan uap
hal menjadi dikenal sebagai kemajuan gerakan uap.
BAB II
ISI
Mesin uap menggunakan uap air sebagai
media penghantar kalor. Uap biasa disebut sebagai zat kerja mesin uap. Terdapat
dua jenis mesin uap, yakni mesin uap tipe bolak balik dan mesin uap turbin
(turbin uap). Rancangan alatnya sedikit berbeda tetapi kedua jenis mesin uap
ini mempunyai kesamaan, yakni menggunakan uap yang dipanaskan oleh pembakaran
minyak, gas, batu bara atau menggunakan energi nuklir.
a. Mesin uap
tipe bolak balik
Air dalam
wadah biasanya dipanaskan pada tekanan yang tinggi. Karena dipanaskan pada
tekanan yang tinggi maka proses pendidihan air terjadi pada suhu yang tinggi
(ingat pembahasan mengenai pendidihan Teori kinetik gas).Suhu berbanding lurus
dengan tekanan. Semakin tinggi suhu uap, semakin besar tekanan uap. Uap bersuhu
tinggi atau uap bertekanan tinggi tersebut bergerak melewati
katup masukan dan memuai terhadap piston. Ketika memuai,
uap mendorong piston sehingga piston meluncur ke kanan.
Dalam hal ini, sebagian kalor uap berubah menjadi energi kinetik
(uap melakukan kerjaterhadap piston -- W = Fs). Pada saat piston bergerak ke
kanan, roda yang dihubungkan dengan piston berputar (1). Setelah melakukan setengah putaran, roda menekan piston
kembali ke posisinya semula(2). Ketika piston bergerak ke
kiri, katup masukan dengan sendirinya tertutup, sebaliknya katup pembuangan dengan sendirinya terbuka. Uap tersebut dikondensasi oleh
kondensor sehingga berubah menjadi embun (embun = air
yang berasal dari uap). Selanjutnya, air yang ada di
dalam kondensordipompa kembali ke wadah untuk dididihkan lagi. Demikian seterusnya karena
prosesnya terjadi secara berulang-ulang maka piston bergerak ke kanan dan ke kiri secara
terus menerus. Maka roda pun berputar secara terus
menerus.Putaran roda bisaa digunakan untuk menggerakan sesuatu.
Proses perubahan bentuk energi dan
perpindahan energi pada mesin uap tipe bolak balik di atas bisa dijelaskan seperti
ini : Bahan bakar fosil (batu bara/minyak/gas) memiliki
energi potensial kimia. Ketika bahan bakar fosil dibakar, energi potensial
kimia berubah bentuk menjadi kalor. Kalor yang diperoleh dari
hasil pembakaran bahan bakar fosil digunakan untuk
memanaskan air (kalor berpindah menuju air dan uap).
Selanjutnya sebagian kalor pada uap berubah bentuk menjadi energy kinetik
translasi piston, sebagian lagi diubah menjadi energi dalam air.
Sebagian besar energi kinetic translasi piston berubah
menjadi energi kinetik rotasi roda pemutar, sebagian
kecil berubah menjadi kalor (kalor timbul akibat adanya gesekan antara piston dengan silinder). Jikadigunakan untuk membangkitkan listrik
maka energi kinetik rotasi roda pemutar berubah bentuk
menjadi energi listrik.
b. Turbin uap
Pada dasarnya
prinsip kerja turbin uap sama dengan mesin uap tipe bolak balik. Perbedaannya
mesin uap tipe bolak balik menggunakan piston, sedangkan turbin uap menggunakan
turbin. Pada mesin uap tipe bolak-balik, kalor diubah terlebih dahulu menjadi
energi kinetik translasi piston. Setelah itu energi kinetic translasi piston
diubah menjadi energi kinetik rotasi roda pemutar.Pada turbin uap, kalor
langsung diubah menjadi energi kinetik rotasi turbin.Turbin bisa berputar
akibat adanya perbedaan tekanan. Suhu uap sebelah atas bilah jauh lebih besar
daripada suhu uap sebelah bawah bilah (bilah adalah lempeng tipis yang ada di
tengah turbin). Ingat, suhu berbanding lurus dengan tekanan. Karena suhu uap
pada sebelah atas bilah lebih besar dari suhu uap pada sebelah bawah bilah maka
tekanan uap pada sebelah atas bilah lebih besar daripada tekanan uap pada
sebelah bawah bilah. Adanya perbedaan tekanan menyebabkan uap mendorong bilah
ke bawah sehingga turbin berputar.
Perlu diketahui bahwa prinsip kerja mesin uap didasarkan
pada diagram perpindahan energi yang telah dijelaskan di atas. Dalam hal ini,
energi mekanik bisa dihasilkan apabila kita membiarkan kalor mengalir dari
benda atau tempat bersuhu tinggi menuju benda atau tempat bersuhu rendah.
Dengan demikian,perbedaan suhu sangat diperlukan pada mesin uap. Apabila kita
memperhatikan cara kerja mesin uap tipe bolak balik, tampak bahwa piston tetap
bisa bergerak ke kanan dan ke kiri walaupun tidak ada perbedaan suhu (tidak ada
kondensor dan pompa). Piston bisa bergerak ke kanan akibat adanya pemuaian uap
bersuhu tinggi atau uap bertekanan tinggi. Dalam hal ini, sebagian kalor pada
uap berubah menjadi energi kinetik translasi piston. Energi kinetic translasi
piston kemudian berubah menjadi energi kinetik rotasi roda pemutar. Setelah
melakukan setengah putaran, roda akan menekan piston kembali ke kiri. Ketika
roda menekan piston kembali ke kiri, energi kinetik rotasi roda berubah lagi
menjadi energi kinetik translasi piston. Ketika piston bergerak ke kiri, piston
mendorong uap yang ada dalam silinder. Pada saat yang sama, katup pembuangan
terbuka. Dengan demikian, uap yang didorong piston tadi akan mendorong temannya
ada di sebelah bawah katup pembuangan. Apabila suhu uap yang berada di sebelah
bawah katup pembuangan adalah suhu uap yang didorong piston, makasem u a energi
kinetik translasi piston akan berubah lagi menjadi energi dalam uap. Energi
dalam berbanding lurus dengan suhu. Kalau energi dalam uap bertambah maka suhu
uap meningkat. Suhu berbanding lurus dengan tekanan. Kalau suhu uap meningkat
maka tekanan uap juga meningkat. Dengan demikian, tekanan uap yang dibuang
melalui katup pembuangan adalah tekanan uap yang masuk melalui katup masukan.
Piston akan tetap bergerak ke kanan dan ke kiri seterusnya tetapi tidak akan
ada energi kinetik total yang bisa dimanfaatkan (tidak ada kerja total yang
dihasilkan). Jadi energi kinetik yang diterima oleh piston selama proses
pemuaian (piston bergerak ke kanan) akan dikembalikan lagi kepada uap selama
proses penekanan (piston bergerak ke kiri).
Dari penjelasan sebelumnya, kita bisa menyimpulkan bahwa
perbedaan suhu dalam mesin uap tetap diperlukan. Perbedaan suhu dalam mesin uap
bisa diperoleh dengan memanfaatkan kondensor. Ketika suhu dan tekanan uap yang
berada di sebelah bawah katup pembuangan jauh lebih kecil dari pada suhu dan
tekanan uap yang berada di dalam silinder, maka ketika piston bergerak kembali
ke kiri, besarnya tekanan yang dilakukan piston terhadap uap jauh lebih kecil
daripada besarnya tekanan yang diberikan uap kepada piston ketika piston
bergerak ke kanan. Dengan kata lain, besarnya usaha yang dilakukan piston
terhadap uap jauh lebih kecil daripada besarnya kerja yang dilakukan uap
terhadap piston (W =Fs). Jadi hanya sebagian kecil energy kinetik piston yang
dikembalikan lagi pada uap. Dengan demikian akan ada energi kinetik total atau
kerja total yang dihasilkan.
Mesin tenaga uap merupakan jenis mesin
pembakaran luar [gambar 19.1] dimana fluida kerja dengan sumber energi
terpisah. Sumber energi kalor dari proses pembakaran digunakan
untuk membangkitkan uap panas. Uap panas dibangkitkan di dalam boiler
atau sering disebut ketel uap. Untuk memperoleh uap dengan temperatur
yang tinggi digunakan reheater. Pada reheater uap dipanaskan lagi
menjadi uap panas lanjut sehingga temperaturnya naik. Selanjutnya uap
panas dimasukan ke Turbin Uap untuk diekspansi yang akan
menghasilkan energi mekanik.
Di dalam turbin uap energi uap panas
dikonversi menjadi energi mekanik di dalam sudu-sudu turbin uap. Energi
mekanik yang berupa putaran poros turbin uap akan menggerakan generator
pada instalasi pembangkit listrik tenaga uap.
Proses termodinamika dari siklus
Rankine di atas adalah sebagai berikut
[gambar 19.2 dan 19.3] ;
1-2 Proses kompresi adiabatis berlangsung pada pompa
2-3 Proses pemasukan panas pada tekanan konstan terjadi
boiler
3-4 Proses ekspansi adiabatis berlangsung pada turbin uap
4-1 Prose pengeluaran panas pada tekanan konstan pada
kondensor.
Fluida kerja berupa air jenuh dari
kondensor dikompresi di pompa sampai masuk boiler. Dari proses kompresi pada
pompa terjadi kenaikan temperatur T1 ke T2 kemudian di dalam boiler air
dipanaskan dari T2 ke T3. Sumber energi panas (masuk) berasal dari proses
pembakaran atau dari energi yang lainya seperti nuklir, panas matahari,
dan lainnya Uap panas masuk masuk turbin dan berekspansi sehingga
temperatur dan tekanan turun (T3-T4). Selama proses
ekspansi pada turbin terjadi perubahan dari energi fluida menjadi energi
mekanik pada sudu-sudu menghasilkan putaran poros turbin. Uap yang ke luar
dari turbin kemudian dikondensasi (pendinginan) pada kondensor
sehingga sebagian besar uap air menjadi mengembun, kemudian siklus
berulang lagi.
Penyimpangan siklus aktual dari siklus
ideal dikarenakan karena beberapa faktor seperti gesekan fluida, kerugian
panas, dan kebocoran uap [gambar 19.4 dan 19.5]. Gesekan fluida
mengakibatkan tekanan jatuh pada banyak perlatan seperti boiler, kondensor
dan di pipa-pipa yang menghubungkan banyak peralatan. Tekanan jatuh yang
besar pada boiler mengkibatkan pompa membutuhkan tenaga yang lebih
untuk mempompa air ke boiler. Tekanan jatuh juga mengakibatkan tekanan
uap dari boiler ke turbin menjadi lebih rendah sehingga kerja turbin
tidak maksimal.
Kerugian energi panas banyak terjadi
pada peralatan. Pada turbin karena proses ekspansi uap panas pada
sudu-sudu dan rumah turbin banyak kehilangan panas. Kebocoran uap juga
mengibatkan kerugian yang tidak dapat diremehkan, biasanya terjadi di
dalam turbin. Karena sebab-sebab
tersebut mengakibatkan efisiensi menjadi turun.
Proses termodinamika dari siklus
Rankine di atas adalah sebagai berikut
[gambar 19.2 dan 19.3] ;
1-2 Proses kompresi adiabatis berlangsung pada pompa
2-3 Proses pemasukan panas pada tekanan konstan terjadi
boiler
3-4 Proses ekspansi adiabatis berlangsung pada turbin uap
4-1 Proses pengeluaran panas pada tekanan konstan
pada kondensor.
C.1. Boiler
Peralatan yang paling penting pada mesin tenaga uap
berbentuk bejana tekan berisi fluida air yang dipanasi lansung oleh energi
kalor dari proses pembakaran, atau dengan elemen listrik atau energi
nuklir. Air pada boiler akan terus menyerap kalor sehingga temperaturnya
naik sampi temperatur didih, sehingga terjadi penguapan. Pada boiler
yang menggunakan drum sebagai penampung uap, air akan
mengalami sirkulasi selama proses pendidihan. Ada dua cara
sirkluasi air yaitu sirkulasi alamiah dan sirkulasi paksa. Sirkulasi air
alamiah terjadi karena perbedaan massa jenis antara air panas dengan air
yang lebih dingin, air panas akan naik ke permukaan drum dan air lebih
dingin turun. Sirkulasi air paksa terjadi karena air disirkulasikan dengan
bantuan dari pompa. Untuk menghasilkan kapasitas uap yang besar,
dibutuhkan jumlah kalor yang besar sehingga sirkulasi air harus bagus
sehingga tidak terjadi overheating pada pipa-pipa airnya. [gambar 19.7]
Untuk boiler yang tidak menggunakan drum uap akan langsung dikirim ke
turbin uap, boiler jenis ini disebut boiler satu laluan.
a.
Firetube Boiler atau Boiler pipa api.
Boiler jenis ini pada bagian tubenya dialiri dengan gas
pembakaran dan bagian lainya yaitu sell dialiri air yang akan diuapkan
[gambar 16.20]. Tube-tubenya langsung didinginkan oleh air yang
melingkupinya. Jumlah pass dari boiler bergantung dari jumlah laluan
horizontal dari gas pembakaran diantara furnace dan pipa-pipa api. Laluan
gas pembakaran pada furnace dihitung sebagai pass pertama. Boiler jenis
ini banyak dipakai untuk industri pengolahan mulai skala kecil sampai
skala menengah.
b.Watertube
boiler atau boiler pipa air.
Boiler jenis ini banyak dipakai untuk kebutuhan uap skala
besar [gambar 19.7]. Prinsip kerja dari boiler pipa air berkebalikan
dengan pipa api, gas pembakaran dari furnace dilewatkan ke pipa-pipa yang
berisi air yang akan diupakan. Ada
dua keuntungan menggunakan boiler pipa air daripada pipa api yaitu
kapasitas yang besar dapat dicapai dengan memperbanyak jumlah tube atau
pipa tanpa bergantung ukuran dari sell dan drum.
Keuntungan kedua adalah sell dan drum uap tidak terkena
radiasi langsung dari kalor pembakaran sehingga dimungkinkan dibuat
boiler dengan kapasitas dan tekanan uap yang besar. Berbagai jenis
bahanbakar dapat dipakai pada boiler tipe ini, variasi ukuran juga
tidak menimbulkan masalah.
C.2. Turbin uap
Perlatan yang paling utama dalam sistem
tenaga uap adalah turbin uap. Turbin uap berfungsi sebagai tempat
untuk mengkonversikan energi yang terkandung dari uap panas dari
boiler menjadi energi mekanik poros turbin.Secara umum turbin uap dibagi
menjadi dua yaitu turbin uap jenis impuls dan jenis reaksi. Prinsip kerja
kedua jenis turbin uap sudah dibahas pada bab turbin. Komponen turbin
uap yang paling penting adalah sudu-sudu, karena di sudu-sudu inilah
sebagian besar energi uap panas ditransfer menjadi energi mekanik. [gamba 21.12]
C.3.
Kondensor
Proses
konversi energi dari satu energi menjadi energi lainnya untuk mesin-mesin
panas selama transfer energi selalu ada transfer panas pada fluida kerja.
Jadi tidak semua energi panas dapat dikonversikan menjadi energi berguna
atau dengan kata lain "harus ada yang dibuang ke lingungan" Pada
sistem tenaga uap proses transfer panas ke lingkungan terjadi pada
kondensor. Sudah jelas fungsi kondensor adalah alat penukar
kalor untuk melepaskan panas sisa uap dari turbin. Uap sisi dari turbin
uap masih dalam keadaan uap jenuh dengan energi yang sudah berkurang. Di dalam kondensor semua
energi dilepaskan ke fluida pendingin
BAB
III
KESIMPULAN
Mesin tenaga uap merupakan jenis mesin
pembakaran luar. Fluida kerja dengan sumber energi terpisah. Sumber energi
kalor dari proses pembakaran digunakan untuk membangkitkan uap panas. Uap panas
dibangkitkan didalam boiler atau sering disebut ketel uap. Untuk memperoleh uap
dengan temperatur yang tinggi digunakan reheater. Pada reheater uap dipanaskan
lagi menjadi uap panas lanjut sehingga temperaturnya naik. Selanjutnya uap
panas dimasukan ke Turbin Uap.
Didalam turbin uap energi uap panas
dikonversi menjadi energi mekanik didalam sudu-sudu turbin uap. Energi mekanik
yang berupa putaran poros turbin uap akan menggerakan generator pada instalasi
pembangkit listrik tenaga uap. Uap panas yang keluar dari turbin yang sudah
dipakai sebagain besar energinya dilewatkan melalui eqonomiser. Pada eqonomiser
uap sisa diambil energi panasnya untuk memanaskan air yang akan masuk boiler.
Penggunaan turbin uap untuk keperluan industri sudah
menjadi pilihan yang paling menguntungkan, dengan efisiensi yang relatif tinggi
dan bahan-bakar yang digunakan untuk pembangkitan uap bisa bervariasi.
Penggunaan turbin uap yang paling banyak adalah untuk mesin pembangkitan tenaga
listrik. Sumber uap panas sebagai fluida yang mempunyai energi potensial tinggi
berasal dari sistem pembangkit uap (boiler) atau dari sumber uap panas
geotermal.
Adapun definisi turbin uap adalah suatu penggerak mula
yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetikdam energi kinetik
lalu diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros. Poros turbin
dihubungkan dengan yang digerakan, yaitu generator atau peralatan mesin
lainnya, menggunakan mekanisme transmisi roda gigi. Dari definisi tersebut diatas, turbin uap adalah termasuk
mesin rotari. Jadi berbeda dengan motor bakar yang bolak-balik (reciprocating).
Turbin uap adalah mesin rotari yang bekerja karena
terjadi perubahan energi kinetik uap menjadi putaran poros turbin. Proses
perubahan itu terjadi pada sudu-sudu turbin. Sebagai perbandingan dengan mesin
torak yang bekerja karena ekpansi energi panas gas atau uap di dalam silinder
yang mendorong torak untuk bergerak bolak balik. Pada dasarnya, prinsip kerja
mesin torak dengan turbin uap adalah sama. Fluida gas dengan energi potensial
yang besar berekspansi sehingga mempunyai energi kinetik tinggi yang akan
medorong torak atau sudu, karena dorongan atau tumbukan tersebut, torak atau
sudu kemudian bergerak. Proses tumbukan inilah yang dinamakan dengan Impuls
FOLLOW nu URANG BRUM!!
BalasHapusartikelnya bagus
BalasHapustrimakasih
Best Online Betting & Odds at 1xBet Korean Bets | Legalbet
BalasHapus1xbet Korean Bets The 1xbet appli latest Sports Betting odds for football & basketball and basketball with 1xbet korean bet.